Lamandau Banjir Buah! Durian Asal Kalbar Juga Membeludak, Harganya Juga Murah Loh

Pada saat menjelang akhir tahun 2024, Kota Nanga Bulik, yang terletak di Kabupaten Lamandau, dilanda banjir buah durian. Bukan hanya itu, tapi durian asal Kalimantan Barat juga mengalami lonjakan jumlahnya.

Buah berkulit keras yang juga dikenal sebagai “Raja Buah” ini dijual dengan harga yang sangat murah. Padahal di daerah lain, durian biasanya dijual ratusan ribu per biji.

Menurut pantauan Sbykini.com.co, di beberapa jalan utama di kota Nanga Bulik, banyak pedagang buah durian yang menjual bangku dengan harga yang beragam.

Senilai terbesar yang besar dijual dengan harga Rp 30 ribu per biji. Harganya biasanya berkisar Rp 10 ribu-Rp 20 ribu per biji. Bahkan ada yang dijual dengan harga yang lebih murah, Rp 10 ribu per tiga biji.

“Sangat murah, pecinta durian seperti kami bisa makan sepuasnya tanpa khawatir dompet akan bocor. Tadi dengan Rp 10.000, saya bisa mendapatkan tiga buah, dan dengan Rp 100.000, saya bisa memperoleh tiga puluh buah,” ujar Udin, warga Nanga Bulik, Jumat (27/12).

Tetapi, dipihak lain, harga yang rendah dari durian ini membuat masyarakat perlu diminta tetap berhati-hati akan kesehatan. Karena, memakan kurma sampai terlalu berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Direktur RSUD Lamandau, dr. Mardoni memberitahu, mereka yang menderita beberapa penyakit sebaiknya tidak mengkonsumsi durian.

Seperti penderita diabetes, karena kadar gula yang tinggi didalam durian, sehingga memakannya berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah.

“Buah durian ini juga dianggap sebagai segala yang panas atau overheating. Sehingga dapat menyebabkan dehidrasi, sakit kepala hingga iritasi, kata Mardoni.

Mengkonsumsi buah durian bersamaan dengan minuman beralkohol dapat menyebabkan perut mual, muntah, dan kondisi tekanan darah tinggi.

“Makan secukupnya dan minum banyak air mineral. Jangan sampai terlalu banyak. Hindari durian yang kulitnya sudah terbuka karena bisa terkontaminasi atau tidak enak rasa karena terlalu matang,” kata si perancang”</a>

Suka berbagi informasi di dunia internet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like