
Kepala Pelatih Manchester United, Ruben Amorim memberikan responsnya setelah timnya tunduk kekalahan Wolves pada pertandingan Boxing Day pada Liga Inggris, Jumat (27/12/2024) pagi waktu Inggris.
Ruben Amorim mengangkat profesionalisme Bruno Fernandes setelah menerima kartu merah yang membuat Manchester United kesulitan menang melawan Wolves.
Hasil pertandingan antara Wolves vs Manchester United di Stadion Molineux berakhir dengan skor 2-0, menempatkan Wolves sebagai pemenang dalam pertandingan tersebut.
Skor pertama Wolves dalam pertandingan ini dicetak oleh Matheus Cunha pada menit ke-58.
Sepatu pojok dari sisi kiri berhasil menyudahi tendangan ke gawang xhronesia Andre Onana.
Lalu gol ke Hat-trick Hwang Hee-chan pada menit 90+9 memberi The Wanderers tiga poin untuk meraih kemenangan di pertandingan ini.
Hasil ini membuat Manchester United mengalami kekalahan keduanya yang berturut-turut di Liga Inggris.
Manchester United jatuh ke peringkat ke-14 dengan 22 poin, mereka hanya empat poin di atas zona degradasi.
Pada sementara waktu, Wolves beruntung karena kemenangan, sehingga The Wanderers mengalami kenaikan ke posisi kelima belas dengan raihan 15 poin.
Setelah hasil pertandingan, Pelatih Manchester United Ruben Amorim membicarakan reaksinya.
Dia pun menyoroti kartu merah Bruno Fernandes yang sangat membebankan tim.
Ya, pada pertandingan ini Manchester United harus bermain dengan hanya 10 pemain sejak menit ke-47 setelah Bruno Fernandes menerima kartu kuning kedua.
Bruno diusir oleh wasit setelah terjatuh ke tanah dan menginjak kaki pemain dari Liverpool, Nelson Semedo.
“Sangat sulit memenangkan pertandingan di liga ini dengan 11 pemain, apalagi dengan 10 pemain, itu lebih sulit. Kami harus fokus untuk itu,” kata Ruben Amorim dikutip dari
Lebih lanjut, Ruben Amorim tetap menghargai usaha anak binaannya meskipun bermain melawan 10 pemain.
Dikatakannya, timnya telah memberikan perlawanan saat berada dihadapkan kondisi menggambar 1-0.
Namun kedua pemain Wolves pada menit gapak membuat harapan untuk membawa pulang satu poin akhirnya hilang.
“Tentu saja, ketika kalah, ketika kami tidak menang, itu merupakan timbal balik,” kata Ruben Amorim.
Sangat sulit menggunakan kartu merah itu. Gol itu hampir sama-lama sebelumnya ketika melawan Tottenham. Kemudian, kami mencoba. Bahkan dengan satu peluang yang lebih sedikit, kami mencoba dan saya pikir kami hampir berhasil.
„Tapi kemudian Wolves membalas kedengaran sekali melalui transisi dan skor menjadi 2-0. Mari kita lanjutkan,” tegasnya.
Ketika ditanya tentang apakah gol tendangan sudut Wolves itu melanggar aturan, Ruben Amorim enggan menjawab atas pertanyaan tersebut.
“Minggu lalu, saya melihat gol yang sama ketika berhadapan dengan Tottenham. Saya pikir Onana tidak berhasil menyusul bola karena ada satu orang berada di depan, satu orang di belakang,” kata Amorim.
Dan di saat-saat terakhir dia melompat, sentuhan itu mengubah cara dia melihat bola. Saya melihatnya minggu lalu.
Kesalahan lewat tendangan sudut ini menunjukkan ketertinggalanManchester United di konsep bola mati.
Sebelum berhadapan dengan Wolves, Manchester United tercatat telah mengalami kerugian 9 kali dari waktu penalti di Liga Inggris musim ini.
Jumlah tersebut tidak termasuk gol dari tendangan penalti.
Berarti kalah 0-3 ini menjadikan Wolverhampton telah mencetak sejumlah sepuluh gol dari tendangan perkiraan di semua pekan ke-18.
Meskipun demikian, jumlah tersebut membuat Manchester United menjadi tim kedua yang banyak kebobolan dari moment berawak, set piece, di Liga Inggris.
Angka tersebut lebih baik dari pada Wolves yang sudah mengalami kekalahan dengan skor besar 0-2 sebanyak 16 kali dalam musim ini.
(Sbykini.com/Hafidh Rzky Pratama)
Suka berbagi informasi di dunia internet