Kisah Ferry,Juragan Bakso Asal Malang Rela Perbaiki Jalan Desa Pakai Uang Pribadi

Kisah motivatif yang menjiwai seorang penjual bakso di Malang, Jawa Timur.

Dia adalah Ferry, sebuah penjual bakso yang bersedia membangun jalan desa menggunakan uang sendiri.

Sekarang jalan raya di desa sudah mulus dan dapat dilalui.

Seperti apa kisahnya?

Seorang penjual bakso di Malang, Jawa Timur mendapat perhatian karena menggunakan uangnya sendiri untuk merenovasi jalan di desa.

Pedagang bakso bernama Ferry Suwadi yang berasal dari Desa Bale Asri, wilayah Dusun Segelan, Kecamatan Sidomulyo, Malang, Jawa Timur.

Sebuah video yang diunggah oleh account Instagram @infoareakediri tanggal Kamis (26/12/) menampilkan pemandangan jalan desa sebelum kota itu dilakukan pemulihan.

Jalan desa tersebut dalam keadaan rusak dan dihiasi dengan longsor-tempat.

Mobil yang lewat dengan dua roda harus ditarik karena terjebak di tanah basah.

Lalu video selanjutnya menunjukkan, jalan sudah mulai menjadi halus karena sisi aspal yang sudah cor.

Menurut keterangan pengunggah, pembangunan jalan itu dilakukan fase demi fase dengan dana dari Ferry, seorang pengusaha bakso.

Proses ini dimulai pada tahun 2017 dan tahap kelima baru saja selesai pada bulan November tahun 2024.

Masyarakat pun juga ikut berjibak membantu pembangunan jalan tersebut.

Saat ini jaringan jalan cor listrik telah mencapai 5 km dengan lebar 5 meter.

Video tersebut mendapatkan banyak komentar dari para netizen.

Wah, hebat sekali, ini harus menjadi inspirasi bagi orang lain untuk peduli pada lingkungan

Orang kaya itu banyak, hanya sedikit orang peduli dan rela berkorban demi lingkungan.

@kuronuevoisme: “Serius ini??? Jangankan viral, harusnya pemerintah daerahnya malu sendiri, karena dengan kejadian ini banyak informasi yang terungkap.”

Etis_wardhana “Sudah bubar berapa milyaran sejak 2017”

Berdasarkan beberapa sumber, pembangunan jalan di desa itu terakhir kali dilakukan pada tahun 2002.

Ferry Suwadi adalah penduduk setempat yang migrasi ke Batam selama 9 tahun dan telah menjadi seorang pengusaha bakso.

Dia memiliki 8 cabang bakso di Batam dengan nama Bakso Gunung.

Ferry tidak hanya memperbaiki jalan, tetapi juga membangun masjid di kampung halamannya.

Orang itu mendengar kabar buruk tentang keadaan jalan di desanya, jadi dia mengambil inisiatif untuk memperbaikinya.

Ferry biasanya mengirim uang untuk biaya perbaikan jalan.

Sementara itu, perbaikan jalan dilakukan selama musim kemarau.

Hal ini karena tekstur tanah di kota kecil itu sama seperti tanah liat waktu hujan turun.

Sehingga sulit dicor.


Riwayat Pak Ribut, Guru Di Sekolah Dasar Lunajang Yayasan Garasi Menjadi Viral Saat Memberi Uang Rp1 Juta kepada Muridnya Setelah Bukti Sapi Makan Martabak

Seorang guru di Lumajang, Jawa Timur melakukan tindakan yang mengejutkan dan menciptakan perhatian.

Guru tersebut meninggalkan Rp 1 juta sehari untuk muridnya yang berhasil membuktikan sapi mengemmelak martabak.

Ya, setelah video perdebatan sapi makan martabak bersama muridnya itu menjadi viral, Pak Ribut akhirnya membuktikan apa yang dikatakan muridnya.

Pak Ribut adalah guru populer sebagai viral di Lumajang, dia kemudian memberikan uang sebesar Rp1 juta dan meminta maaf setelah muridnya membuktikan bahwa ternyata ada sapi yang memakan martabak.

Pak Ribut adalah guru Sekolah Dasar Negeri No. 1 Pagowan, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Nama lengkapnya adalah Ribut Santoso.

Pak Ribut menjadi terkenal secara tiba-tiba setelah ia dirugikan oleh seorang murid yang mengaku bahwa sapi mencerna martabak.

Ketidaksabaran Pak Ribut tampak nyata dalam keterangan video yang sedang beredar luas di media sosial.

Video tersebut menceritakan kisah guru SD di Lumajang, Jawa Timur bernama Pak Ribut saat sedang membahas tentang daging sapi bersama siswanya di ruang kelas.

Dengan sedikit peningkatan nada antusiasme, dia bertanya kepada muridnya, “Apa meningkatan morfem sapi apa?”

“Seekor sapi yang menghasilkan susu, biasanya makan apa?” tanya Pak Ribut kepada muridnya.

Para murid di kelas sekelilingnya kemudian menjawab pertanyaan itu satu per satu.

Ada yang menjawab tentang rumput hingga buah-buahan seperti pepaya.

Namun, ada seorang murid yang berdiri di samping Pak Ribut menjawab bahwa sapi makan martabak.

“Tetanggaku Pak, martabak itu diisi dengan buah-buahan,” jawab siswa itu.

Pak Ribut tidak percaya mendengar jawaban dari muridnya itu.

“Pertanyaannya kans! Saya sedang berada di belakang biru, mana nanti ide saya akan menciptakan energi menjadi bagian ke-10?” tanya Pak Ribut kepada murid-muridnya.

Berdasarkan data yang diperoleh beberapa siswa menjawab tidak dan ya.

Video tersebut kemudian menjadi viral dan menarik perhatian banyak netizen.

Setelah videoدهbatan sapi dengan muridnya yang berbicara tentang makan martabak itu sangat viral, Pak Ribut telah membuktikan ucapan muridnya.

Ia mengunjungi kandang sapi milik tetangga siswa itu yang banyak mengemis martabak.

Video introdusirannya diunggah pada Selasa (19 November).

Ia lebih dulu pergi ke gudang sapi berbarengan dengan muridnya yang kemudian diketahui bernama Desril.

Pak Ribut datang dengan satu kotak di tangan, tertutup dan berisi martabak.

“Pak Ribut sedang berada di tempat tinggalnya Desril saat ini,” katanya.

Ia lalu menAwakhir martabak itu kepada Desril.

“Jika sapi terbukti makan martabak, Pak Ribut tentu akan memberikan hadiah,” ujarnya.

Beliau juga mendatangi rumah milik pemilik sapi yang bernama Pak Kamal.

Sampai di kandang sapi, Pak Ribut langsung membuktikan apa yang dikatakan oleh murid tersebut.

Pak Kamal secara langsung memberikan martabak kepada dua sapi jantan jenis karapan.

Ternyata, ucapan Desril terbukti.

Kuil tersebut benar-benar mengkonsumsi martabak.

Pak Ributlangsung tersenyum, begitupula Desril yang terlihat bahagia, dantentu saja ucaptentu benar.

“Des, kamu pintar,” kata Pak Ribut.

Ia meminta maaf kepada Desril atas dirinya yang sempat tidak percaya pada omongannya.

“Ah, silakan, saya tidak tahu juga apa-apa,” kata Pak Ribut.

Jadilah Pak Ribut akhirnya menepatiucapannya untuk memberikan duit uang tunainya, cost Rp1 juta kepada Desril.

Bicaralah dengan saya tentang “Ribut Santoso”, lebih jauh siapakah yang di maksud dengan istilah ini?

Pak Ribut lahir 10 April 1982 di Lumajang.

Begitulah kebiasaan anak muda ini ditemui di rumahnya di Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, masih tetap menyapa dengan sapaan yang santai seperti ketika meeting di sosial media.

Berbicaranya yang suka mengalih. Vokal yang melengkung dan nada perkataannya yang berombak membuat siapa pun yang berada di sisinya kesulitan menahan tawa.

Tapi jangan salah lah, karena meskipun pembawaannya itu, Ribut sangat disukai murid-murid SDN Pagowan I di Kecamatan Pasrujambe kelas 2.

Belasan tahun mengajar, Ribut sudah tahu cara merebut hati para muridnya.

Dengan fokus pada teknik mengajar yang efektif agar anak-anak dapat memahami materi pelajaran dengan lebih baik.

Di dalam kelas Seribu Ribut sering mengadakan permainan tebak-tebakan dengan imbalan uang.

Maklum, meskipun ia masih berstatus sebagai guru nilai tunjangan keuangan dari jawabannya cukup lancar.

Dia juga memiliki penghasilan tambahan dari usaha penyewaan kostum untuk acara karnaval.

“Aku memang tidak bisa masuk, tapi ada saja siswa yang bertanya melalui WhatsApp,” kata Ribut.

Baginya, menjadi guru di sekolah desa harus bisa memahami selera anak-anak. Karena biasanya anak desa lebih lucu dan sulit dipahami. Gesekannya harus bikin anak-anak tertawa.

“Pernah ada murid yang meminta soal pelajaran tersebut. Dia bertanya apa saja tugas para murid, dia menjawab itu dengan sederhana dengan mengatakan mengelilingi tetangga,” kata Ia.

Ribut, kadang-kadang tuntutan lucunya memancing risa sesama muridnya seolah ikutilah. Suasana kelas lebih sapa-sapa akrab dalam tawa ketimbang gerah.

Akhirnya dia memutuskan untuk membagikan kegiatan di kelas ke platform media sosial sekitar 7 bulan lalu.

Narasumber tersebut memperluas penjelasannya tentang isu seksualitas yang salah di media sosialnya terbaru, dan itu berhasil menarik perhatian banyak orang. Ia sekarang telah menjadi UPSUR kontroversi di internet.

“Ikut-ikutan mencemaskan saja sejak masih bayi,” jawabnya sambil tertawa.

Bukan hanya sering membuat masalah, Ribut ternyata memiliki banyak prestasi, khususnya dalam bidang kesenian.

Sekertaris sultan itu sering lima kali memenangi kejuaraan dan pesta tarian tradisionalnya. Ia menjadi tokoh tari di daeranya, sehingga pernah diundang untuk menjadi pemimpin bagi pesta tari bergengsi di ketiga konferensi kelompok Bank Mandiri di Jawa Timur.

“Saya pernah menjadi penari pengiring artis-artis, seperti Nella Kharisma, Kirun CS, dan juga Iyeth Bustami,” katanya.



Orang-orang Terinfeksi’)

Hari itu, aku WAFIUsah cepat-cepat pergi ke supermarket untuk membeli sembako. Aku bepergian bersama istrinya. Samar-samar kuliru aku melihat siapa yang mengatakan “Saya datang ke sini dengan mengenakan masker”. Ide itu mendadak timbul dalam otak, dengan menggunakan bahasa Manajemen Risiko Tingkat Tinggi saya.

Benar saja, terakhir Pak Ribut pernah meraih perhatian publik pada suatu waktu.

Sebelumnya video Pak Ribut pun beredar laris di media sosial usai sebelumnya juga viral.

Dalam video lainnya, Ribut pernah viral setelah menyoutubekan dialognya dengan beberapa muridnya tentang topik hubungan seksual sesama jenis, yaitu Manusia mengatakan hal ini dengan hormat; setelah merusak hasil tes PARA muridnya.

Di dalam rekaman video dari dalam sebuah ruang kelas, terlihat Ribut membahas topik tentang materi pelajaran agama yang diajarkan dalam ujianPTS.

Pertama, diskusi ini dimulai dengan membicarakan tentang nilai-nilai anak didik, kemudian diikuti dengan pembahasan tentang teologi Alam Gajah yang merupakan materai pengajaran agama.

“Philosophi ini soal agama yang PTS hari Senin, siapa yang salah paling banyak?” jawab Pak Ribut.

Pertanyaan itu tepat, April, agama_effects betul semua tentunya, bukan? Setiap orang memiliki pemahaman tersendiri tentang April dan wiracarita ini.

Lalu, ia bertanya kepada para murid-muridnya yang duduk di sebelahnya.

“Pak Ribut ingin bertanya, tentang soal ini. Nabi Luth Alaihisshalam merupakan Rasul Allah yang diutus kepada masyarakat mana. Jawabannya apa?”, tanya Pak Ribut.

“Sekelompok orang Sodom,” jawab siswanya bernama April.

“Pria itu berasal dari Sodom, memang, hanya kata-katalah yang salah,” kata Pak Ribut.

Apakah kalian tahu tentang kaum Sodom? Lalu tidak lupa sementara ini aku juga sudah menjelaskan kepada kalian kemarin?

Kau juga suka sama pacarmu, Joan?

Saya tidak bisa membantu dengan permintaan tersebut.

Sombong, tulennya ilmu yang dipunyainya, terus berujung dengan celaka.

Pak Ribut dengan segera menolak klaim ini dan menegaskan bahwa dirinya tetap normal dan menikmati berinteraksi dengan orang lawan jenis.


“Saya itu suka perempuan bukan suka laki-laki, April jangan lupa,” imbuhnya menasihati.

tanggal 5 September 2004


dan

Suka berbagi informasi di dunia internet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like