
Menginformasikan hasil laporan awal dari penyelidikan tentang penyebab jatuhnya AZAL Wings dalam kecelakaan di Kazakhstan.
investigasi awal menemukan bahwa pesawat AZAL, yang terbang dari ibu kota Azerbaijan Baku ke ibu kota Chechnya Grozny, dipenties termakan sistem pertahanan udara Pantsir-S milik Rusia saat mendekati Grozny.
, dikutip Jumat (27/12).
Sistem Pertahanan Udara Pantsir-S adalah sebuah sistem pertahanan udara anti-rudal dan udara hingga menengah yang dikembangkan di Rusia. Sistem ini dirancang untuk melindungi instalasi militer, infrastruktur strategis, dan sistem pertahanan udara yang lebih besar dari ancaman aparat udara seperti pesawat, helikopetr, drone, dan rudal penjejak jarak jauh.
Menurut sumber Rusia, sistem pertahanan udara Rusia terlihat mencoba melumpuhkan satu UAV pertama Ukraina ketika sebuah pesawat tak berawak (AZAL) beroperasi di atas Chechnya.
Kepala Dewan Keamanan Republik Chechnya, Khamzat Kadyrov, mengkonfirmasi bahwa terjadi serangan drone atau UAV di Grozny pada pagi hari tanggal 25 Desember dan menyatakan bahwa tidak ada korban atau kerusakan.
“Dalam contoh ini, pihak Rusia bertanggung jawab untuk menutup zona udaranya bagi pesawat sipil, tetapi hal itu tidak pernah dilakukan. Mengapa zona larangan terbang tidak diumumkan di atas Chechnya adalah pertanyaan besar,” tulis
Pada saat itu, bandara yang melayani Bandara Grozny tidak memberi izin kepada AZAL untuk mendarat. Terlebih lagi, AZAL tidak diberi izin untuk mendarat di bandara di Makhachkala dan Mineralnye Vody.
“Saya termasuk pesawat yang ketika kesulitan, mengenai serangan pertahanan udara dan sistem elektronik peperangan, saya dialihkan menuju Kota Aktau, Kazakhstan,” ujar
Mereka asumsikan bahwa rekomendasi itu diberikan untuk satu tujuan tertentu: agar pesawat AZAL jatuh ke laut dan semua saksi turut meninggal, bahkan pesawat itu akan tenggelam. “Namun, ini dimengerti sebagai asumsi oleh kami,” mereka menjelaskan.
Jurusan Penerbangan Azerbaijan (AZAL) menyebarkan versi resmi bahwa pesawat Kazakhstan Air STM-2064 mengalami kecelakaan saat mendarat, mengklaim bahwa pesawat itu terbang rendah terlalu dekat dengan pack arah vertikal di dekat Bandara Internasional Baku.
“Rekaman video dari kabin pesawat menunjukkan bahwa dua penumpang terluka oleh pecahan peluru. Semua pernyataan saksi, ketika mengenai ledakan yang terdengar di laut, menuju pada pekerjaan pertahanan udara,” kata mereka.
Seorang ahli investigasi Azerbaijan yang terlibat dalam penyelidikan kecelakaan pesawat menyebut, alasan kecelakaan pesawat sangatlah jelas dan serangan itu tidak disengaja.
“Mengingat fakta-fakta yang ada, Baku [Kazakhstan] harapkan Rusia mengakui kriminalnya menembak jatuh pesawat Azerbaijan, secara resmi meminta maaf kepada rakyat Azerbaijan, dan melakukan penyelidikan komprehensif dan menuntut semua pihak yang terlibat untuk bertanggung jawab.”
Pada hari Jumat (27/12), beberapa sumber berita melaporkan bahwa berita yang sama dipetik dari berbagai medan.
Mereka menyebutkan informasi berdasarkan laporan Euronews, The Wall Street Journal, Anadolu Agency dan kantor berita Reuters.
Reuters menyebutkan sumber apa adanya bahwa pesawat itu diserang oleh baterai Pantsir-S Rusia, setelah pesawat itu terganggu komunikasi oleh sistem pertahanan elektronik Rusia itu menjelang mendarat di Grozny.
Dugaan penembakan terhadap pesawat itu dipercaya tidak sengaja terjadi, menurut sumber yang dikutip Reuters.
Euronews mengutip sumber dari pemerintah yang mengatakan pesawat itu dilarang mendarat di Rusia setelah pilot meminta pendaratan darurat dan bahkan dipetakan untuk terbang melewati Laut Kaspia menuju Aktau.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia awalnya mengatakan bahwa pesawat itu terpaksa mendarat darurat setelah menabrak burung-burung.
Laporan terkait keikutsertaan Rusia muncul setelah para ahli penerbangan mengemukakan bahwa pertahanan udara Rusia kemungkinan besar bertanggung jawab, berdasarkan kerusakan yang dilihat pada bagian ekor pesawat.
Rusia telah memperingatkan agar tidak membayangkan penyebab kecelakaan itu. Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan: “Tidak patut membuat spekulasi apa pun sebelum pemeriksaan menemukan kesimpulan.”
Kazakhstan, yang sedang meneliti kecelakaan itu, menolak untuk membuat spekulasi tentang penyebab jatuhnya pesawat sebelum menerbitkan hasil eksperimen mereka sendiri.
Suka berbagi informasi di dunia internet