Adulting is Hard! 7 Hal yang Harus Dipaksakan untuk Kebaikan Masa Depan

Semakin kita dewasa, makin terasa ironi di balik promosi Dancow dengantagline “Tumbuh dewasa itu enak kan!” seperti gunpenipuan kita selama ini.

Secara kenyataannya, dewasa tidak hanya bersentuhan dengan istilah kebebasan, tetapi juga merupakan tentang memikirkan keputusan, menghadapi kehidupan dengan penuh tanggung jawab, serta berjuang menghadapi ketidakpastian yang terus berlanjut secara tak putus-putus.

Tentu, baik atau tidak, kita tak dapat berhenti menapak seperti lirik lagu Yura, “takut dewasa, takut kecewa.” Kehidupan dewasa menghadirkan serahi kewalahan dan menjadi tersesat dalam kenyataan yang membantah keharmonisan impian.

Pada saat yang penuh tantangan, ada 7 hal yang harus kita prioritaskan mulai sekarang. Tidak ada waktu yang lebih baik untuk memulai dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah. Dengan demikian, kita dapat mengurangi penyesalan dan bisa berkata suatu ketika, “Aku bisa melakukan ini…”

1. Menjaga Kesehatan

Diketahui bersama bahwa makanan lezat akan lebih lezat ketika disantap dalam keadaan badan yang sehat. Karena sehat merupakan fondasi dari semua hal untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),-liar penyakit tidak menular, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung, kini makin meningkat di kalangan remaja karena gaya hidup yang buruk.

Dengan demikian, menjalankan pola hidup sehat sangatlah penting, mulai dari memenuhi kebutuhan nutrisi, menjalankan kegiatan olahraga secara teratur, mendapatkan tidur yang cukup, bahkan mengelola stres. Penelitian menunjukkan bahwa berinvestasi dalam kesehatan dapat meningkatkan harapan hidup dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

2. Berpikir Positif

Berusaha tersenyum positif dalam situasi yang sangat sulit memang cukup menekan, seringkali digolongkan dalam keadaan bermasalah tentang positivitas yang berlebihan. Namun, seringnya berpikir negatif akan membuat kehidupan jadi semakin penuh tekanan dalam jangka waktu panjang.

Diketahui sudah bahwa pikiran negatif memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan mental, dan jika diamati pada lama-kelamaan akan mengganggu kesehatan tubuh.

Martin Seligman, seorang psikolog terkenal yang dianggap sebagai perintis psikologi positif, berpendapat bahwa orang yang dapat berpikir positif dan mengarahkan energinya pada hal-hal yang dapat dikendalikan cenderung hidup bahagia dan berjaya.

Berdasarkan penelitian dari Harvard Health Publishing, orang yang memiliki persepsi positif terhadap kehidupan lebih sedikit berpotensi terjangkit penyakit jantung dan memiliki kesempatan hidup lebih panjang.

Pada kenyataannya, di dunia yang dihadapi dengan berbagai tantangan, mana pun persoalahya, pikiran yang positif dapat membantu mengarahkan seseorang untuk tetap berpedoman pada solusi, bukan pada permasalahannya.

3. Mengatur Prioritas

Kata-kata “dewasa bukan soal usia” kerap kunjung relevan ketika melihat perbedaan signifikan antara orang yang sudah cukup tua ia tidak bisa menetapkan prioritas yang tepat, berbeda dengan yang lebih pemuda namun sudah mampu mengatur hidupnya dengan bijak.

Mengatur prioritas menunjukkan kematangan karakter seseorang, tanpa bibliografis usia mereka telah capai. Menurut Stephen Covey dalam tulisan tentang 7 kebiasaan orang berkompeten, penting untuk memutuskan antara hal yang mendesak dengan hal yang sangat penting.

Konsep prioritas harus diarahkan pada hal-hal yang memberikan dampak signifikan di masa depan, seperti meningkatkan kemampuan diri, menjaga kesehatan dan membangun ikatan yang harmonis dengan orang lain.

Dengan mengatur prioritas dengan tepat, kita dapat menjalani hidup yang lebih efektif, berfokus pada hal-hal yang penting, serta menghindari terjebak di dalamgiatan yang hanya membuang-buang waktu dan energi tanpa memberikan keuntungan yang bermakna dalam jangka panjang.

4. Mengatasi Rasa Takut dan Kurang Motivasi

Pada umumnya, sebagian besar kegagalan yakni sekitar 8 dari 10, sering kali disebabkan oleh rasa takut untuk menghadapi tantangan dan mengambil keputusan, serta rasa malas untuk memulai atau menjaga konsistensi dalam melakukan sesuatu yang sudah dimulai.

Rasa takut gagal atau tidak tahu apa yang akan terjadi sering membuat seseorang terhenti sebelum mencoba apa yang dapat dilakukan. Di sisi lain, rasa malas juga merupakan hambatan yang besar untuk membuat kita produktif, membuat kita terus menunda tugas-tugas yang penting.

Menurut Psychology Today, mengatasi ketakutan dan kelabakan memerlukan disiplin diri dan cara berpikir yang rasional. Salah satu strategi yang efektif untuk mengalahkan kedua penghalang ini adalah dengan membentuk kebiasaan kecil positif, seperti membuat daftar tugas harian (to-do list) atau menetapkan target mingguan.

Dengan langkah-langkah kecil, kita bisa menghasilkan momentum dan mengembangkan jalannya untuk tetap produktif, memungkinkan kita untuk melewatkan ketakutan dan kelelahan.

5. Memperbaiki Kualitas Ibadah

Banyak orang memandang spiritualitas atau agama sebagai titik lekat untuk menghadapi hidup. Upaya ibadah bukan hanya perkara ritual keagamaan saja, tetapi juga refleksi diri dan upaya untuk mengenal hubungan dengan sesuatu yang lebih besar di luar diri.

Menurut survei yang dilakukan oleh Pew Research Center di Amerika Serikat, yang melibatkan lebih dari 20 negara, ditemukan bahwa ada hubungan kuat antara Mayoritas dengan kesenangan hidup seseorang.

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kekuatan spiritual dalam kehidupan mereka cenderung merasa lebih bahagia dan mengalami tingkat kecemasan yang lebih rendah.

Contoh ini dapat dilihat pada Australia, di mana 45% dari orang dewasa yang aktif beragama mengatakan bahwa mereka merasa sangat bahagia, sedangkan 32% mereka yang tidak aktif beragama dan 33% dari mereka yang tidak terkait dengan apa pun merasakan hal yang sama.

Kemudian, untuk meningkatkan kualitas ibadah juga berarti menguatkan hubungan dengan Tuhan, yang sering membawa kedamaian jiwa. Hubungan spiritual yang lebih baik membantu menghadapi kediasih dengan lebih tenang dan percaya diri sendiri.

6. Membangun dan Merawat Relasi Keluarga dan Pertemanan Yang Seimbang

Dewasa sering dihubungkan dengan perasaan kesepian, hal ini bahkan benar terjadi karena banyak people yang datang dan pergi. Namun, hubungan yang sehat dengan keluarga dan teman merupakan salah satu faktor utama yang sangat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional kita.

Walaupun begitu, tidak semua hubungan layak dipertahankan. Terkadang, perlu untuk memutuskan hubungan persahabatan yang merusak, terutama jika hubungan tersebut mengganggu pertumbuhan kita dan kedewasaan kita.

Studi yang dilakukan oleh Harvard Study of Adult Development, yang telah berlangsung lebih dari 80 tahun, menyimpulkan bahwa orang-orang yang memiliki relasi sosial yang baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki kesehatan yang lebih baik dan hidup lebih lama. Hal ini mengindikasikan seberapa pentingnya menjaga kualitas relasi yang positif dan bermakna.

Terjalinlah komunikasi yang positif untuk meningkatkan hubungan dengan orang-orang yang memberikan pengaruh positif. Namun, hubungan yang toxik hanya akan menguras energi dan perasaan, sehingga sebaiknya dihindari untuk mendukung kemajuan diri sendiri.

7. Selalu Berattitude Baik

Sikap baik adalah watak seseorang yang tampak nyata dalam setiap aktivitas sehari-hari. Sikap positif, menghargai orang lain, serta kemampuan beradaptasi dan bekerja sama dapat mendatangkan banyak manfaat di tingkat hubungan interpersonal maupun profesional.

John Maxwell, seorang penulis dan pembicara bergembira dalam bidang kepemimpinan, menyatakan bahwa kebaikan hati adalah salah satu elemen kunci untuk mencapai kesuksesan. Dalam panorama kerja, kepribadian positif dan komunikatif seringkali lebih dihargai daripada kemampuan teknis semata.

Walaupun akibat dari perilaku yang baik mungkin tidak tampak seketika, namun dampaknya dalam jangka panjang sangat besar. Sikap positif membuka pintu kesempatan, memperkuat ikatan, dan menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan harmonis.

Dewasa itu Menakutkan! Menjadi dewasa itu sulit! Namun, suka tidak suka, kita harus tetap melaluinya, Jangan khawatir! Awali dengan menerapkan 7 tips di atas agar beranjak dewasa dengan lebih baik.

Suka berbagi informasi di dunia internet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like